Sabtu, 18 Juni 2016

Dakwah Itu Bukan Hanya Ceramah

Posted By: Unknown - 19.49
Oleh : (Ken_N)
Picture by MDC

Banyak dari kita, para muslim dan muslimah berpikiran bahwa yang dapat berdakwah hanya seorang kyai, ustadz, penceramah dan mereka yang ahli agama saja. Padahal sejatinya dakwah dapat dilakukan oleh semua orang,
Karena Allah pun tidak mensyaratkan dakwah hanya boleh dilakukan oleh ahli agama saja, ataupun mensyaratkan dakwah hanya boleh dilakukan dengan ceramah di masjid, sekolah dan lainnya. Bukan, islam tidak mengajarkan demikian.
Semua dari kita boleh berdakwah dan bukan hanya dengan ceramah, banyak cara berdakwah yang dapat dilakukan dan diperbolehkan selama itu benar menurut islam, yang dilarang tentu saja yang melenceng dari agama islam.
قال الله تعالى :
أُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمةِ وَ الْمَوْعِظَةِ الحَسَنَةِ (النحل : 125)
“berdakwahlah menuju jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mauidhoh hasanah (perbuatan baik)” (an-Nahl : 125)
Berdakwah tidak hanya dengan ceramah di masjid, masih banyak cara untuk berdakwah dan semua dari kita dapat berdakwah menuju jalan Allah yang diridhoi-Nya. 
Inti dari berdakwah adalah memperkenalkan islam bagi mereka yang belum memeluknya, dengan segala toleransi yang ada dalam islam dan bukan dengan perlakuan diskriminatif seperti yang terjadi di Prancis baru-baru ini. Memang sepatutnya kita marah atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang tertulis di majalah Charlie Hebdo, bahkan yang tidak marah dipertanyakan keimanannya terhadap Nabi Muhammad Saw. Kendati demikian, perlakuan mereka yang membunuh 5 personel penghina Nabi Muhammad SAW tidak dapat kita benarkan. Karena islam tidak mengajarkan kekerasan, melainkan kelembutan dan kebaikan. Mungkin dengan membunuh para penghina nabi tersebut mereka pikir mereka menang, sebenarnya tidak, mengapa? Karena saudara kita muslim di Prancis medapatkan perilaku diskriminatif yang lebih. Mereka dijauhi, dihindari, dan dikucilkan bahkan bisa jadi disiksa.
Seharusnya kita sebagai muslim tidak bisa hanya menggunakan nafsu semata, tidak main hakim sendiri. Mungkin saja jika kita berbuat baik kepada mereka, mereka akan mendapat cahaya islam. Mungkin saja mereka sadar bahwa yang mereka lakukan itu salah. Nabi Muhammad Saw tidak pernah marah dan tidak berbuat kasar pada mereka yang melempar kotoran kepadanya setiap kali ia pergi sholat. Justru ketika orang yang sering melemparinya kotoran sakit, Nabi Muhammad Saw menjenguknya.
Dari perbuatannya tersebut, Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kita untuk berbuat baik kepada siapapun, walaupun kepada mereka yang telah berbuat jahat kepada kita. Berbuat baik kepada orang yang baik mungkin mudah, namun berbuat baik kepada mereka yang jahat itu yang sulit. Jika kita dapat berbuat demikian alangkah mulianya perbuatan kita.
Namun dalam berdakwah kita tidak bisa memaksakan mad’u untuk masuk islam, karena sejatinya kita hanya wasilah pembawa hidayah yang Allah turunkan untuk seseorang yang dikehendaki-Nya.
 إنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَ لَكِنَّ اللهَ يَهْدِى مَنْ يَّشَّاءُ (القصص : 56)
Sesungguhnya kamu tidak memberi petunjuk kepada yang kau sukai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada dia yang dikehendaki” (al-Qoshos :56)
Jadi perlu diingat kembali bahwa kita bukan pemberi petunjuk sebenarnya, karena Allahlah yang maha pemberi hidayah. Ketika kita menghendaki seseorang untuk masuk islam, kita kenalkan islam kepadanya, selama Allah tidak memberi petunjuk kepadanya maka dakwah yang kita sampaikan tidak akan berpengaruh. Namun sebaliknya, jika Allah Swt berkehendak kepada seseorang untuk memeluk islam, tanpa kita dakwahi pun Allah Swt akan menghendakinya masuk islam. Bahkan di Inggris ada seorang nenek tua yang profesinya sebagai pencuci pakaian mendapatkan hidayah melalui pakaian dalam. Bagaimana bisa? Bisa tentunya karena Allah Swt telah menghendaki.
Nenek tua tersebut adalah pencuci pakaian di sebuah asrama di Inggris, dia sudah terbiasa dengan bau pakaian-pakaian semua penghuni asrama. Namun suatu ketika, asrama tersebut didatangi oleh remaja muslim dari timur yang sedang melakukan studi tour. Ketika mencuci pakaian remaja muslim dia kaget, karena pakaian dalam mereka tidak bau seperti pakaian dalam para remaja inggris lainnya. Ketika ia bertanya kepada salah satu muslim tersebut mengapa pakaian mereka tidak bau, sang muslim itu menjawab bahwa islam mengajarkan untuk selalu beristinja’ setiap habis buang air. Kagetlah si nenek tua tersebut, dan setelah itu mengucapkan dua kalimat syahadat. Islam memperhatikan segala aspek kehidupan, bahkan hal-hal yang kecil sekalipun.

Terakhir sebagai penutup, sesungguhnya semua hal yang ada di bumi ini telah diatur oleh Allah sang pencipta alam. Jodoh, rezeki, karir, umur dan hal lainnya tentang kita sudah tertulis dalam lauhil mahfudz. Namun walau sudah tertulis kita tidak dapat hanya diam berpangku tangan, karena rezeki pun tidak dapat langsung turun dari langit, semua butuh usaha untuk mendapatkannya. Teruslah berusaha menggapai apa yang kita inginkan, jangan pernah putus asa, dan jangan pernah lupa berdoa. Jika doa kita belum terkabul, ingat selalu bahwa Allah Swt selalu mendengar doa kita, Dia hanya sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari apa yang kita minta. 

About Unknown

IHNA adalah singkatan dari Ittihadu Marhalatina. IHNA adalah nama sebuah angkatan mahasantri di Pondok Pesantren Darus Sunnah yang diasuh oleh Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya'kub, MA.

0 komentar:

Posting Komentar

Ads

Iklan Murah Meriah

Copyright © 2015 All Rights Reserved

Designed by Templatezy